Newest Post
// Posted by :atsuko's world
// On :Thursday, May 22, 2014
Kioku introduction
Atsuko
Nakahara
image of Nakahara. jika kalian ingin membayangkan seperti apa Nakahara, bayangkan saja Ai Enma dari Jigoku Shoujo. seram tapi tetap sexy fufufu
LETS START!!
Layar panggung terbuka musik mulai
dimainkan. Nakahara duduk terikat di tengah panggung. Ha? Terikat?
Makio, Takano, Aerish, Popuri, Sharie dan
Ryuko berdiri mengelilingi Nakahara.
Makio:
‘halo! Selamat datang!’ seperti biasa dia selalu bersemangat.
Sharie:
‘selamat datang’ tidak kalah semangatnya dengan Makio
Takano:
‘apa ada yang tahu kenapa kita berkumpul di sini?’
Aerish:
‘bukankah kita akan melakukan introduction?’
Popuri:
‘Ah benar-benar, ini episode pertama untuk Kioku introduction’
Ryuko:
‘Tapi kenapa harus orang ini yang melakukan perdana introduction?’ dengan nada
malas sambil menunjuk Nakahara.
Makio:
‘karena kalau kita memberikan giliran kedua dan seterusnya atau bahkan terakhir padanya, dia pasti akan langsung
kabur ke luar negeri.’
Nakahara:
‘hei, lepaskan ikatanku atau kalian akan mati.’ Nada mengancam tapi masih tetap
datar.
Sharie:
merinding kemuadian bergegas pindah menjauhi Nakahara.
Makio: ‘kami
tidak punya cara lain untuk mengajakmu kemari selain dengan cara paksa.’
Takano: ‘hm,
kalian tahu, aku harus menculiknya saat dia sedang tidur.’
Ryuko: ‘itu
pekerjaan yang mudah.’
Makio: ‘Like
Hell!!! Kau tidak tahu kan, apa saja yang dia pegang saat sedang tidur.’
Takano: ‘Belum
lagi system keamanan di rumah itu.’ Merinding
Sharie: ‘beruntung
aku tidak ikut.’
Ryuko: ‘tapi
pada akhirnya kalian berhasil menculiknya.’
Makio: ‘dengan
taruhan nyawa….’
Popuri:
‘mungkin sebaiknya kita mulai sebelum ikatannya melonggar.’ melirik khawatir ke
arah Nakahara dan yang lain hanya mengangguk.
Takano:
‘baiklah, untuk mempermudah kita buat saja introduction ini menjadi sesi tanya
jawab.’
Aerish: ‘ide
bagus, mengingat dia bukan tipe orang yang banyak bicara.’
Makio:
‘siapa yang akan bertanya lebih dulu?’ lirik kanan lirik kiri.
Ryuko:
‘yang pasti bukan aku.’ Masih malas
Popuri:
‘Aku, aku saja.’ Sambil mengangkat tangan tinggi-tinggi.
Ryuko:
‘ini dia si ratu kepo.’ datar.
Popuri:
cuek sama komentar Ryuko ‘ A-chan apa kau menyukai seseorang?dalam hal
romantic, jika ada siapa dia?’
Makio, Takano, Aerish, Sharie dan Ryuko
sweatdrop ‘sudah kuduga dia akan bertanya tentang hal itu’ #bahasa kalbu.
Takano:
‘A-chan? Kenapa kau memanggilanya dengan sebutan aneh itu?’
Aerish:
‘He… Takano-kun, apa kau tidak tahu?’
Takano geleng-geleng kepala.
Sharie: ‘A-chan
itu singkatan dari Atsuko-chan.’ Pasang tampang polos. Nakahara memberikan
death glare pada Sharie. Sharie langsung ngumpet di belakang Aerish.
Makio:
‘sudah-sudah, lebih baik cepat jawab pertanyaan Popuri.’
Aerish: ‘tapi,
apa tidak masalah menanyakan hal pribadi?’
Popuri: ‘
tidak masalah, tujuannya kan supaya pembaca bisa lebih mengenalnya.’ Terlihat
menikmati.
Nakahara:
‘aku tidak harus memberitahumu kan?’ datar sedatar papan tulis.
Aerish: ‘tapi
A-chan, kau harus menjawab. Begitu peraturannya.’
Takano: ‘
jika kau tidak mau bekerja sama, you will get punishment.’
Sharie:
‘Punishment? Memangnya ad..mbbb’ mulutnya di bekap oleh Makio.
Nakahara:
‘memang apa hukumannya?’ tumben Nakahara kepo.
Makio, Aerish, Popuri, Sharie dan Ryuko
saling lirik, bingung cari alasan.
Ryuko: ‘
kau harus melakukan introduction di episode berikutnya atau
berikutnya atau berikutnya lagi sampai kau mau bekerja sama.’ Makio,
Aerish dan Popuri mengangguk sedang
sharie masih melongo.
Nakahara:
‘how troublesome.’
Popuri:
‘aku rasa kau tidak ingin hal itu terjadikan?’ menaik turunkan alisnya.’jadi
cepat jawab pertanyaanku.’
Nakahara:
‘…’ berfikir keras.’…hmmm baiklah.’ Setengah hati.
Popuri:
‘yay!’ melompat sok imut.’jadi apa jawaban dari pertanyaanku.’ Ternyata dia
masih saja kepo.
Nakahara:
‘ jawabannya sudah jelas, selain diriku sendiri aku menyukai Fujiwara Otani.’
Straight forward.
Makio, Takano, Aerish, Popuri, dan sharie
manggut-manggut, Ryuko hanya menguap kebosanan.
Makio: ‘Popuri,
itu pertanyaan yang sia-sia.’ Sebenarnya mereka sudah tahu jawabannya.
Popuri:
‘tidak masalah, aku hanya ingin dia mengatakannya secara langsung.’
Aerish:
‘Apa yang kau sukai dari Fujiwara senpai?’
Nakahara:
‘mm… biar aku pikir-pikir dulu.’
Ryuko:
‘seperti kau bisa berfikir saja.’
Nakahara: cuek
sama komentar tidak penting Ryuko. ‘karena dia bodoh, penakut dan mudah sekali
ditipu.’
Takano:
‘apa dia serius?’ bertanya pada yang lainnya. Sharie cs hanya angkat bahu.
Nakahara:
‘Jika kau ingin jelasnya baca saja seri Himitsu no Kioku’ *promosi.
Makio:
‘aku sih maunya begitu, tapi serinya kenapa belum kelar sampai sekarang?!’
berteriak dengan gaya seolah berdiri di tepi jurang sambil angkat tangan.
Nakahara:
‘tanyakan saja pada Aerish dan Ryuko.’ Lempar tanggung jawab.
Aerish:
‘um…itu… ada sedikit masalah.’ Kebingungan. Ryuko masih saja cuek.
Makio: ‘mungkin
kau bisa member sedikit bocoran mengenai seri Himitsu no Kioku.’ Tampang memohon.
Ryuko: ‘sudahlah,
tidak ada yang penting di seri itu. Apa enaknya membaca cerita yang isinya
hanya Nakahara.’
Nakahara:
‘kau pikir aku suka dengan Wasurarerarerare atau apalah itu.’
Ryuko: ‘Wasureta
Kioku’ tajam.
Nakahara:
‘whatever.’
Takano: ‘kudengar
judul seri Wasureta Kioku akan diganti.’
Aerish: ‘kudengar
juga begitu.’
Ryuko: ‘itu
masih rahasia.’ Sebenarnya dia sendiri belum memikirkannya.
Sharie:
‘ngomong-ngomong soal seri Kioku, bukankah baru-baru ini kalian membuat seri
Reunion Bloody Island?’
Nakahara: ‘hm…’
hanya manggut-manggut malas menjawab.
Sharie:
‘aku sudah baca, tapi kenapa aku mendapat peran yang sedikit sekali di cerita
itu?’
Nakahara:
‘itu karena kau tidak penting.’ Sharie langsung nyungsep di pojokan.
Takano:
‘apa kalian berniat membuat Kioku side story yang lainnya?’ cuek sama Sharie
yang masih nyungsep.
Nakahara:
‘ ya, tapi itu masih rahasia.’
Popuri:
‘kali ini siapa pemeran utamanya?’
Nakahara:
‘ masih aku, Ryuko dan Aerish.’
Sharie:
‘ha? Kenapa kalian lagi? Aku juga ingin mendapat peran yang penting.’ Merengek.
Nakahara:
‘tulis saja ceritamu sendiri.’
Hening
Aerish: ‘
Ryuko-chan, apa kau tidak ingin bertanya sesuatu?’
Ryuko: ‘ no, thanks. Itu merepotkan.’ Cuek.
Makio:
‘apa kau masih marah pada Nakahara karena peranmu di Bloody Island?’
Takano:
‘Ah, kudengar kau sangat menderita.’
Ryuko: ‘nope, itu tidak penting.’
Nakahara:
‘itu bukan salahku, dia sendiri yang minta. Dasar maso.di seri berikutnya aku
akan membuatnya lebih menderita.’
Popuri:
‘Pfft.. sejak kapan Ryu-chan jadi Maso?’
Aerish:
‘Poo-chan tidak tahu ya? Sebenarnya Ryuko-chan sejak dulu sudah…mbbb’ dibekap
Ryuko.
Ryuko:
‘bukankah ini episode untuk Nakahara? Jadi berhenti membicarakan masalahku dan
berikan perhatian lebih padanya.’
Aerish:
‘Baiklah.’ Kembali memusatkan perhatian pada Nakahara. ‘Aku ingin tahu apa
makanan kesukaanmu A-chan.’
Nakahara:
‘Aku suka apapun yang enak.’
Popuri:
‘tidak bisakah kau lebih spesifik?’
Nakahara:
‘No.’
Hening….
Makio:
‘Mmm, dalam seri Kioku, kau selalu di gambarkan sebagai karakter yang sadis, cuek
dan kau juga suka zombie atau pun hantu. Apa keseharianmu juga seperti itu?’
Nakahara:
‘untuk cuek dan sadis itu mungkin. Tapi untuk zombie dan hantu aku sebenarnya
tidak suka mereka. Itu hanya tuntutan peran saja.'
Sharie: ‘Aha…
sekarang aku tahu kelemahanmu. Ternyata kau takut pada makhluk seperti itu…’
Nakahara:
‘aku tidak pernah bilang aku takut. Mereka hanya terlalu jelek dan tidak pantas
di sandingkan dengan aku yang mempesona ini. Aku lebih memilih demon atau
vampire yang kebanyakan memang digambarkan sebagai makhluk seksi.’ Sejak kapan
Nakahara jadi narsis begini.
Popuri: ‘diantara
kami berenam, siapa yang kau pilih?’
Nakahara:
‘dalam hal apa?’
Aerish: ‘
apa saja. Misalnya siapa yang menurutmu paling cocok denganmu dan sebagainya.’
Nahakara:
‘…mmm….’ Berfikir.
Sharie cs menunggu Nakahara dengan tegang. Sepertinya
mereka sangat penasaran.
Nakahara:
‘ Ryuko sangat cocok untuk diajak berdebat ataupun bertarung. Aerish, sangat
mudah dimintai tolong. Tapi jika aku sedang bosan, aku akan mencari Sharie
untuk menjadi korban siksaanku. Sisanya? Mungkin hanya tim penggembira.’
Sharie cs: ‘…’
Nakahara:
‘Sebenarnya sampai kapan aku harus menjawab pertanyaan tidak penting kalian. Memang
masih ada berapa pertanyaan lagi?’
Makio:
‘sebenarnya tidak ada ketentuan sih.’ Tanpa dosa.
Aerish:
‘mungkin pertanyaan terakhir untuk Ryuko-chan’
Ryuko:
‘aku kan sudah bilang, aku tidak mau bertanya. Itu merepotkan.’
Takano: ‘tapi
cuma kau yang belum bertanya apapun padanya.’
Makio:
‘tanyakan apa saja, aku memaksa!’
Ryuko: ‘like you can.’
Aerish:
‘ayolah Ryuko-chan.’
Sharie:
‘Ayolah, kumohon kumohon kumohon.’
Nakahara:
‘Sebaiknya cepat kau lakukan, atau kedua orang bodoh ini akan menghantui
hidupmu selamanya.’
Ryuko menghela nafas panjang.
Ryuko:
‘baiklah, pertanyaanku…’ berfikir. ‘apa kau manusia?’ melihat ke arah Nakahara.
Nakahara:
‘…………’ long pause. ‘mungkin’ ragu.
Yang lain hanya sweat drop. ‘Apa mereka
serius?’ #bahasa kalbu.
Nakahara:
‘apa sudah selesai?’
Makio: ‘aku
rasa sudah.’
Popuri: ‘sebenarnya
aku masih belum puas, tidak ada informasi penting yang kudapat.’
Ryuko: ‘makhluk
ini memang tidak memiliki informasi penting apapun.’
Nakahara:
‘terserah. Yang penting sekarang aku akan memberikan kalian waktu lima detik untuk
lari.’
Sharie: ‘He?
a… apa maksudmu?’
Nakahara:
‘lima’
Popuri: ‘setidaknya
beri kami waktu untuk closing acara ini.’ Mundur perlahan.
Nakahara:
‘empat’
Ryuko: ‘ck..’
Sharie: ‘uwaa…
aku tidak mau mati!’ secepat kilat lari dan menghilang.
Nakahara:
‘tiga’
Takano: ‘Ah,
aku lupa kalau aku ada les piano.’ Mundur perlahan.
Nakahara:
‘dua’
Makio: ‘Aku
lapar, mungkin sebaiknya aku cari makan saja.’ Mundur perlahan.
Nakahara:
‘satu’
Hening… yang tersisa hanya Ryuko dengan pose
galak sambil lipat tangan di dada. Dan Aerish yang hanya bisa sweatdrop.
Nakahara:
‘aku hanya bilang akan member waktu lima detik. Tapi aku tidak bilang akan
melakukan sesuatu setelah itu kan?’ cuek.
Aerish: ‘ha…
haha…’ tawa yang dipaksakan. ‘Ryuko-chan, apa kau ingin melakukan closing acara
ini?’
Ryuko: ‘nope, merepotkan.’
Aerish:
sigh, ‘kalau begitu aku akan tutup acara ini. Terima kasih karena sudah
mengikuti acara kami sampai selesai. Sampai jumpa di Kioku Introduction episode
berikutnya.’
-Bye-